Komisi IX Minta Virus Zika Perlu Perhatian Khusus

05-02-2016 / KOMISI IX

Wakil Ketua Komisi IX DPR Ermalena menyatakan turut prihatin dengan menyebarnya virus Zika,  apalagi WHO menyebut virus tersebut sebagai ancaman global. Di kawasan Asia pun kini dalam status waspada meski kasus virus ini belum ditemukan. Virus yang berasal dari nyamuk ini sangat berbahaya bagi ibu yang sedang mengandung karena anaknya akan mengalami kelainan otak atau cacat.

Hal itu dikatakannya saat kunjungan spesifik ke Rumah Sakit Siloam dan RSUD Tangerang, Kamis (4/2) meninjau pasien DBD pengguna BPJS dan Penerima Bantuan Iuran (PBI).

Berdasarkan informasi, saat ini Virus Zika telah menyerang puluhan ribu orang 23 negara di Amerika dan Karibia. Virus ini pertama kali ditemukan di hutan Zika, Uganda, pada 1947. Hutan seluas 12 hektar itu memang dilindungi untuk penelitian ilmiah.

Ermalena mengatakan, kondisi ini perlu mendapat perhatian khusus, karena Virus ini merupakan masalah yang serius. Karena itu Komisi IX berharap apa yang sudah dilakukan Kementerian Kesehatan lebih digencarkan lagi. Juga perlu melibatkan seluruh komponen masyarakat agar terproteksi lebih baik. “ Upaya preventif atau mengcegah lebih baik dari pada terlanjur menjadi wabah,” ungkap politisi PPP dari Dapil NTB.

Hal senada pun disampaikan oleh Anggota Komisi IX DPR RI Amelia Anggraini, yang mengatakan bahwa pemerintah harus melakukan pencegahan penyebaranya, dan melakukan survey untuk mengetahui sejauh mana berkembangnya Virus Zika di Indonesia.

“Dengan demikian kita dapat memetakan dan membatasi perkembangan virus tersebut karena medianya sama dengan nyamuk Aedes Aegepti nyamuk yang membawa wabah DBD dan juga  berpontensi menyebarkan Virus Zika”tambah politisi Partai Nasdem.

Kedua anggota Dewan ini mengharapkan ada cara tradisional mengatasi penyebaran virus Zika sebagaimana nyamuk DBD, dengan membersihkan tempat-tempat yang menjadi sarang nyamuk dan serangga yang diduga penyebar virus. Tidak boleh ada genangan air di pot bunga, kaleng bekas, serta menguras bak penampung air. “ Kita mengenalnya dengan istilah 3M, yakni menguras, menutup, dan menguburkannya,” tambahnya.(rnm,mp), foto : jayadi/parle/hr.

BERITA TERKAIT
Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Komisi IX Minta Masyarakat Tak Panik
10-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatul Wafiroh mengapresiasi langkah cepat Kementerian Kesehatan terkait ditemukannya virus Human...
Dukung MBG, Kurniasih: Sudah Ada Ekosistem dan Ahli Gizi yang Mendampingi
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati, menyatakan dukungannya terhadap implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Nurhadi Tegaskan Perlunya Pengawasan Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, menegaskan komitmennya untuk mengawal pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang...
Dukung Program MBG, Legislator Tekankan Pentingnya Keberlanjutan dan Pengawasan
07-01-2025 / KOMISI IX
PARLEMENTARIA, Jakarta – Pemerintah secara resmi meluncurkan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada 6 Januari 2025 di 26 provinsi. Program...